08 September 2009

Hari Kemerdekaan Indonesia

Menjelang Upacara 17 Agustus 2009 di Istana Negara

Pengamanan Istana Negara makin diperketat jelang upacara peringatan Hari Kemerdekaan RI ke 64, Senin 17 Agustus 2009. Setiap tamu yang datang ke Istana Negara harus melewati tiga pengecekan detektor metal.
Yang pertama, di pintu gedung Sekretariat Negara yang satu kompleks dengan Istana Negara. Lalu, di pintu kantor Sekretariat Negara, dan yang terakhir ada di pintu masuk Istana Negara. Tak hanya orang, semua barang yang masuk ke Istana Negara harus melewati metal detector, termasuk seluruh perlengkapan upacara. Salah satunya, pot tetanaman yang dikirim dari floris, Florin Pondok Bunga. Kotak-kotak yang berisi sekitar 10 pot tanaman maupun rumput harus masuk ke metal detector. Maklum sekarang sedang gencar-gencarnya yang namanya Teroris … berbahaya.
Peserta Upacara di Istana Negara.


Ratusan peserta upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan ke-64 RI di Istana Negara mulai berdatangan sejak pukul 07.00 WIB. Namun, karena pintu masuk baru dibuka pukul 07.40 WIB, mereka terpaksa antre di depan penjagaan Paspampres. Pantauan, Senin (17/8/2009), rarusan undangan tersebut berdiri antre di sebelah kanan Istana Negara, atau tepatnya di samping masjid kompleks Istana. Karena tamu undangan belum bisa masuk, ribuan kursi yang disediakan masih kosong. Kecuali kursi yang berada tepat di depan Istana Negara yang mana tempat sudah diisi oleh ratusan pelajar SMP yang menjadi paduan suara. Terkait dengan ancaman teror bom saat pelaksanaan upacara, pengamanan di sekitar Istana Negara diperketat. Tampak Paspampres lengkap dengan senjata siaga di setiap pintu masuk. Tamu undangan dan wartawan yang masuk tidak luput dari pemeriksaan secara ketat. Sementara arus lalu lintas dari Jln. Thamrin menuju kawasan Harmoni saat ini masih dibuka untuk umum. Akan tetapi, pada saat menjelang - proklamasi, semua angkutan umum dan pribadi dialihkan. Kendaraan yang melewati Jln. Medan Merdeka Barat dialihkan melalui Jln. Mas Mansyur dan tembus ke Harmoni.
Mantan Presiden tidak hadir.

Selain mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, sepertinya mantan Presiden lainnya yakni Megawati Soekarnoputri juga tidak hadir dalam upacara bendera memperingati kemerdekaan Republik Indonesia ke-64 tahun di Istana Negara.
Pantauan di lokasi, Istana Negara Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, hingga saat ini tak tampak satu pun mantan Presiden RI di sana. "Semua sudah kami undang. Gus Dur sakit, Habibie di Jerman tapi Megawati sampai sekarang belum ada konfirmasi," ungkap Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa, diwawancarai salah satu TV swasta Indonesia, Senin (17/8/2009). Namun, lanjutnya, rencananya suami Megawati, Taufiq Kiemas akan datang. "Tapi belum pasti juga," kata Hatta lagi. Sedangkan mantan Wakil Presiden yang telah hadir di sana seperti Try Sutrisno dan Hamzah Haz. Selain itu, Wakil Presiden terpilih, Boediono telah hadir. Dia datang bersamaan dengan mantan Ketua Umum Golkar Akbar Tandjung. Tidak ketinggalan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu juga hadir. Begitu pula Ketua DPR Agung Laksono. Sekadar diketahui, ada yang menarik dari penampilan para menteri. Hampir semua menteri yang hadir di sana menggunakan dasi dengan motif garis-garis berwarna merah putih. Menurut jadwal, upacara bendera akan dimulai pukul 9.48 WIB.
Upacara.
Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-64 di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/8). Dipimpin Inspektur upacara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Prosesi detik-detik Proklamasi dimulai, terdengar dentuman meriam sebanyak 17 kali dan lengkinan suara sirine yang dibunyikan bersamaan. Tahun ini, Naskah Proklamasi dibacakan oleh Ketua DPR Agung Laksono. Sedangkan pidato kenegaraan dibacakan oleh Presiden RI SBY. Bertindak sebagai Komandan Upacara adalah Kolonel Agus Sutomo, mantan Dan Grup A Paspampres 2004-2008, yang sekarang bertugas sebagai Danrem Suryakancana.

- Setelah beberapa jam upacara selesai, hampir di seluruh warga Indonesia mengadakan berbagai macam kegiatan untuk memperingati hari kemerdekaan seperti lomba, pawai dll.

- Penurunan
duplikat bendera pusaka dilakukan pada sore hari setelah sehari berkibar di Istana Merdeka.

- Pada hari itu juga
upacara kemerdekaan ini diwarnai keganjilan/keanehan di beberapa daerah.

- Kita sebagai warga Indonesia harus mendukung hari kemerdekaan ini, mengingat sejarah telah membuktikan bahwa untuk mencapai kemerdekaan ini tidaklah mudah. Darah, keringat, tenaga sampai titik darah terakhir untuk membela negara yang kita cintai ini direbut oleh bangsa lain.

- Apakah sekarang kita sudah benar-banar merdeka? Belum ! Di dalam peperangan bersenjata kita sudah menang, tetapi di zaman sekarang bangsa lain masih melirik dan ingin merebut kembali, bangsa mana yang tidak ingin tinggal di negara kita nan subur makmur loh jenawi ini. Contoh salah satu negara tetangga kita saja sudah mulai merampas sedikit-sedikit kebudayaan kita. Kita sebagai pemuda harus berdiri tegak, tegar menghadapi segala rintangan dan cobaan dari bangsa lain yang merebut kembali negara kita.

- Kita isi kemerdekaan ini dengan berbagai macam kegiatan positif dan ilmu pengetahuan jangan sampai ketinggalan dengan negara-negara berkembang lainnya untuk maju. Ingat hakekat dan makna kemerdekaan RI.

"Merdeka ..... Merdeka ..... Merdeka ..... !"



 

blogger templates | Make Money Online