08 September 2009

Keanehan Peringatan Hari Kemerdekaan RI


Upacara peringatan hari ulang tahun (HUT) ke 64 Republik Indonesia (RI) di berbagai wilayah tanah air dilakukan dan diwarnai dengan berbagai acara serta peristiwa yang aneh-aneh.
Di pantai Malalyang, Kota Manado, Sulawesi Utara, kemarin, misalnya, tidak kurang dari 2.000 penyelam yang datang dari berbagai daerah melakukan upacara peringatan kemerdekaan RI di dasar laut pada kedalaman 15 meter. Acara pengibaran benderapun dilakukan di dalam air dalam peristiwa yang memecahkan rekor dunia itu.
Di Lapangan Kelurahan Siring wilayah barat Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, lain lagi. Sekitar 200 warga korgan lumpur dari beberapa desa mengikuti upacara bendera memperingati HUT RI sambil mengenakan topeng bergambar Menko Kesra Aburizal Bakrie.

Di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Jawa Timur, entah mengapa sebanyak 31 siswa SMP dan SMA Kota Kediri ambruk dan pingsan saat mengikuti upacara peringatan HUT RI.
Upacara oleh para penyelenggara juga tidak terlepas dari keanehan.
Sebelumnya, dalam Sidang Paripurna DPR dengan agenda pidato kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkaitan dengan peringatan HUT ke 64 RI, lagu kebangsaan Indonesia Raya tidak dinyanyikan. Padahal, selain merupakan sebuah kelaziman, menyanyikan lagu kebangsaan adalah amanat UU No. 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.

Istana Merdeka, Jakarta, kemarin juga tidak luput dari peristiwa aneh. Tiga mantan presiden yang diundang secara resmi oleh Sekretariat Negara tidak satupun yang menghadiri upacara peringatan detik-detik porklamasi. Inspektur upacara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga tidak kalah aneh. Dalam upacara resmi kenegaraan, lazimnya, inspektur upacara seusai mendapatkan laporan dari komandan upacara akan mengatakan, “Laksanakan.” Ketika itu Presiden Yudhoyono mengubah kelaziman tersebut dengan mengucapkan “Lanjutkan”.


 

blogger templates | Make Money Online